Sabtu, 03 April 2010

Islam dan Ilmu Pengetahuan

Kalau kita kaji lebih dalam,tentu kita bakal tahu makna judul di atas.Gimana engga? Islam adalah Agama yang super lengkap,mengatur tentang tata cara hidup bermasyarakat sampai serba-serbi Ilmu pengetahuan yang luas. Islam juga adalah agama yang mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu,baik itu perempuan maupun laki-laki ( ngga saperti dahulu yang hanya mewajibkan laki-laki yang boleh dapat pengajaran ). Dan lagi Islam di dalam Hadist juga menerangkan kalu kita wajib mencari ilmu walaupun itu jauh sampai ke negeri Cina (tau sendiri kan jarak Arab ke Cina,lagian factor terpentingnya adalah Cina adalah salah satu pusat kebudayaan tertua di dunia ) so’ ngga salah kan kalau Islam di sebut-sebut sebagai agama yang terbaik.Pertanyaannya sekarang bagaiman Islam bias mendukung Ilmu pengetahuan,dan ilmu pengetahuan mendukung islam. Yap…tentunya kita punya bukti untuk membuktikan teori di atas???
Fakta yan gak bias di bantah bahwa Islam punya banyak ilmuwan yang top abis. Masih ngga percaya,mangkanya coba kita mundur ke belakang maksudnya mencari fakta dari masa lalu sekitar abad 10 M atau paling gak ratusan tahun lampau. Ada banyak ilmuwan Islam di kota – kota besar seperti Basra,Cordova,Baghdad dan lainnya. Sampai – sampai kota tersebut menjadi kiblat bagi Ilmu Pengetahuan,saat itu bsnyak ilmuwan yang dating dari seluruh penjuru dunia,baik dari jazirah Arab sampai daratan Eropa.
Sebut saja Ibnu Sina salah satu masterpise terbaik di dunia di bidang Kedokteran yang juga merupakan ilmuwan Islam. Buku karangannya yang berjudul Al-Qanun di Eropa sana terkenal dengan nama Cannon,salah seorang ilmuwan barat pun mengakui kehebatannya, sebut saja nama dr.William Oster yang mengatakan Al-Qanun telah menjadi kitab suci yang paling lama di pakai di bidang Kedokteran di banding karya Kedokteran manapun. Sampai – sampai saking ngetopnya Ibnu Sina pada abad ke 20 ini, para dokter di dunia menatapkan Ibnu Sina sebagai “Bapak Kedokteran dunia “ untuk selamanya. But, itu baru bukti nyata loh, padahal Islam masih punya banyak ilmuwan lain seperti Al-Khwarizmi ( Algoritma ) penemi ilmu Aljabar dan Algoritma, Ibnu Ismaq Al Khindi (Al-Kindus ) perintis ilmu Optika,Fisika dan Kimia terapan dan ilmuwan – ilmuwan lainnya yang nggak kalah hebat.
Bukti lainnya, pada abad pertengahan di saat orang-orang Eropa masih percaya bahwa bumi adalah pusat alam semesta dan menentang teori Copernikus ( sampai – sampai yang percaya tori Copernicus di hukum oleh gereja dan di tuntut pernyataan seperti Galileo Galilei ). Ilmuwan Islam sudah menjelajah alam semesta dengan teknologi perbintangan yang jauh lebih maju dan Al-Qur’an malah member jawaban bahwa matahari adalah pusat tatasurya di salah satu ayatnya.
Masih kurang bukti, setelah di adakan kajian kebenaran Al-Qur’an banyak-banyak ilmuwan sekarang menyadari kebenaran dan keagungan Al_Qur’an.Hal ini di buktikan dengan riset-riset ilmu pengetahuan terkini.
So bisa di pastikan kalu islam dan ilmu pengetahuan adalah satu kesatuan. Banyak ilmuwan terpacu membaca dan mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadist yang emang udah teruji kebenarannya. Pertanyaanya sekarang, ilmu islam makin sedikit saja ya? Apakah itu salah orang barat yang terlalu “semangat melahap ilmu” ataukah kita yang berjalan mundur karena malas belajar? Btw itu semua udah bisa kamu jawab dan sekarang yang pasti,bagaimana kita bisa membuktikan kalo islam adalah agama yang menjadi kiblat pengetahuan, baik dulu, sekarang maupun di masa depan.

Sumber: Majalah Fokus edisi VIII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar