Senin, 08 Maret 2010

Mata kuliah Adaptif Softskill Bahasa Indonesia 1

"Bumi Memanas,30 Penyakit Baru Muncul"
BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.Sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global kemungkinan besar di sebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca,akibat aktivitas manusia.
Pemanasan Global merupakan masalah yang tidak akan habis untuk di bicarakan,karena dampaknya akan berpengaruh terus sampai generasi berikutnya.Seluruh dunia berusaha untuk menanggulanginya dan mencegah agar tidak berdampak yang lebih buruk untuk kedepannya.Saat ini banyak masyarakat dan Pemerintah bekerja sama untuk menanngulangi Pemanasanan Global yang terjadi saat ini,tetapi usaha ini tidak di dukung sebagian orang,tidak sedikit orang yang tidak perduli dengan keadaan di Bumi kita.Mereka sangat awam sekali tentang informasi Pemanasan Global dan dampak yang di timbulkan dari aktifitas-aktifitas manusia saat ini.
Dampak Pemanasan Global sudah mulai kita rasakan saat ini dengan peningkatan suhu dunia yang semakin tidak bersahabat sehinnga menimbulkan berbagai penyakit,dan juga mencairnya permukaan es di kutub utara,karena lubang ozon semakin membesar.Permukaan air laut semakin meninggi dan mengakibatkan banjir di kota-kota pelabuhan seperti yang terjadi saat ini di kota Jakarta.

1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana merancang sebuah makalah yang tepat dan efektif dalam memberikan pemahaman tentang Pemanasan Global dan dampak yang menimbulkan bebagai penyakit akibat Bumi yang semakin memanas. Pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak,
1

2
batubara dan sejenisnya). Perubahan iklim memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk diantaranya kesehatan.
Pemanasan global dapat meningkatkan faktor resiko dan penyakit yang mengancam kesehatan manusia secara global.

1.3 Pembatasan Masalah

• Objek yang diteliti tentang apa itu Pemanasan Global
• Dampak dari Pemanasan Global
• Berbagai penyakit yang di timbulkan akibat Pemanasan Global

1.4 Perumusan Masalah
Makalah ini menjelaskan tentang:
1. Apa itu Pemanasan Global?
2. Akibat yang di timbukan dari Pemanasan Global

1.5 Tujuan Masalah

Membuat makalah ini bertujuan agar memberikan pemahaman tentang apa itu pemanasan global yang sedang maraknya di perbincangkan oleh masyarakat di duni ini

1.6 Manfaat Masalah
• Bagi Masyarakat Umum dan bagi saya sendiri
Memberikan pengetahuan apa itu Pemanasan Global,bagaimana bisa terjadi Pemanasan Global itu dan damapak-dampak yang di timbulkan adanya Pemanasan Global
• Memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya isu Pemanasan Global ini serta mendukung program pemerintah serta lembaga-lembaga di dunia dalam pengurangan Pemanasan Global dan cepat bertindak untuk mengurangi Pemanasan Global ini.
• Agar kita bisa memperhatikan keadaan lingkungan kita



BAB II

PEMBAHASAN

Pemanasan Global menjadi isu Internasional.Isu itu muncul akibat dampak negative yang di dapat dengan adanya Pemanasan Global yang berakibat buruk bagi Makhluk Hidup di dunia seperti perubahan iklim serta kenaikan pasang air laut.Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Selama setengah abad sekarang ini, gas rumah kaca CO2, methan, nitrat oksida dan CFC dilepaskan ke atmosfir bumi dalam jumlah yang sangat besar dan dengan konsekuensi yang sangatbesar.
Temperature rata-rata permukaan bumi adalah 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 – 5,8 derajat Celsius (2,5 – 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100. Jika di biarkan gas-gas berbahaya ini akan meningkat terus meningkatnya temperature rata-rata global sebesar 2,5 derajat celcius, dengan peningkatan 4 derajat celcius di daratan. Ketika temperature bumi meningkat 4 derajat celcius akan mengakibatkan berakhirnya zaman es.
Sebagian besar rata-rata peningkatan temperature bumi di sebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Temperatur yang meninggi menyebabkan hutan basah di kawasan tropis mengering sehingga lebih mudah terbakar. Selain itu, suhu tinggi juga mempercepat pencairan permafrost, kandungan es dalam tanah dekat kutub. Hal tersebut turut mempercepat kenaikan kadar gas rumah kaca di atmosfer sehingga mempercepat laju pemanasan global.
3

4

Laju pemanasan global yang tidak terkendali akan makin mempercepat pencairan es dikutub dan meningkatkan permukaan air laut secara drastic. Dampaknya, kawasan pulau kecil dan pesisir makin tenggelam. Kemudian menimbulkan sedimentasi yang menutup permukaan terumbu karang. Fenomena tersebut juga akan memicu tingkat keasaman terumbu karang yang menimbulkan pemudaran (bleaching) hingga kepunahan ekosistem tersebut akibat sedimentasi dan intensitas cahaya matahari.Negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dll adalah penyumbang terbesar gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, sedangkan Negara yang sedang berkembang yang sedikit konstribusinya dalam fenomena pemanasan global ini justru terkena dampak yang nyata. Oleh karena itu, semua pihak harus menyatakan perang melawan pemanasan global dengan perannya masing-masing
Dr Karin Schenk-Gustafsson dari Departemen Kardiologi, Institut Karolinska di Swedia, yakin menyatakan bahwa bila mana terjadi peningkatan suhu beberapa derajat celcius dalam tempo 50 tahun kedepan, akan terjadi peningkatan insiden penyakit kardiovaskular. Ia merujuk pada gelombang panas yang menyerang di kawasan eropa pada tahun 2003, berdasarkan data rekam medik dari beberapa rumah sakit dilaporkan terjadi kematian sebanyak 35.000 orang pada dua minggu pertama bulan Agustus,
Dampak pemanasan global juga mempengaruhi penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi genetik. Variasi musin terhadap factor resiko kardiovaskular, seperti tekanan darah, profil lipid, dan factor pembekuan darah telah banyak diketahui. Suhu yang lebih panas juga berpengaruh pada produksi makanan, ketersediaan air dan penyebaran vektor penyakit.







5

lingkungan. Perubahan temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan memberikan kesempatan berbagai macam virus dan bakteri penyakit tumbuh lebih luas.
WHO mengatakan, selain virus dan bakteri penyakit berkembang pesat, secara tidak langsung pemanasan global juga dapat menimbulkan kekeringan maupun banjir.
• Kekeringan mengakibatkan penurunan status gizi masyarakat karena panen yang terganggu
• Banjir menyebabkan meluasnya penyakit diare.

Hal ini berdampak terhadap kesehatan manusia, misalnya :
• kwalitas air yang kita minum
• Udara yang kita hirup
• Makanan yang kita makan
1. Banjir (Paradoks Korban Banjir )
• Pemanasan global membuat penumpukan uap air di udara semakin besar.
• Ketika daerah perkotaan tergenang, muncul paradoks yang khas. Penduduk kehausan di tengah genangan air.
• Dari situlah berjangkit penyakit diare dan Leptospirosis











6

2. Kebakaran hutan
• Kebakaran hutan itu mengusik ekosistem bumi dari dua segi. Material kayu dan serasah yang terbakar itu menghasilkan gas-gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global. Sedangkan asap hitamnya menganggu secara langsung kehidupan manusia.
• Asap yang mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga penyakit paru obstruktif kronis (COPD).
Asap tersebut juga membawa racun dioksin yang bisa menimbulkan kanker paru dan gangguan kehamilan serta kemandulan pada wanita.Sebenarnya tubuh manusia memiliki kemampuan pengaturan agar menjaga suhu tetap stabil pada kisaran fisiologis. Apabila suhu lingkungan mengalami peningkatan, maka tubuh akan memproduksi keringat agar terjadi penguapan pada permukaan tubuh, sehingga peningkatan suhu tubuh dapat di cegah. Selama proses tersebut, pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi (pembesaran diameter lumen) untuk mengirim darah lebih banyak ke kulit tubuh, dimana temperature lebih dingin. Sebagai akibatnya, tekanan nadi akan bertambah (takikardi) untuk mempertahankan curah jantung.
.1. Dampak secara langsung
• Pada suhu panas manusia rentan sakit, Penyakit Saluran Pernafasan
2. Dampak tidak langsung
• Meningkatnya penyakit menular, antara lain : Malaria, DBD, Chikungunya, Penyakit yang ditularkan melalui udara dan air
3. Dampak jangka panjang,
• Terjadinya konflik psikologi, mis. stress.

7
4. Penyakit lama timbul kembali
• Penyakit Malaria.
5. Penyakit degeneratif
• Penyakit jantung, Penyakit paru-paru.
6. Dampak penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet
• Kanker kulit, Katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi genetik.
7. Memperburuk penyakit-penyakit umum
• Asma dan alergi.
8. Meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular
• Kematian yang disebabkan penyakit jantung dan stroke. gangguan jantung dan pembuluh darah. Penurunan tekanan darah berarti pengurangan suplai oksigen ke otot jantung, sedangkan peningkatan denyut nadi adalah peningkatan demand. Kedua hal tersebut merupakan kombinasi yang dapat membahayakan orang usia lanjut yang pada umumnya menderita penyakit jantung
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, filariasis merupakan satu dari penyakit yang muncul kembali, bahkan mewabah, terutama di negara-negara tropis, akibat pemanasan global yang melanda belakangan ini. Menurut data WHO, sepanjang 1976-2008 tercatat 30 penyakit muncul akibat perubahan iklim dan pemanasan global.WHO juga mencatat, perubahan iklim yang terjadi telah mengakibatkan sekitar 150 ribu angka kematian setiap tahunnya. Keadaan ini akan berkembang dua kali lipat pada 2030. Iklim tak menentu dan berubah-ubah akibat pemanasan global memicu kian mengganasnya penyebaran dan penularan sejumlah penyakit. Belakangan ini penyakit kaki gajah menjadi sesuatu yang lazim terdengar di kalangan masyarakat di sejumlah kabupaten di Malang, Jawa

8
Timur. Itu lantaran penyakit tersebut mewabah di 13 dari 33 kecamatan yang ada di sana.
Sepanjang 2002 hingga 2009, di 13 kecamatan itu ditemukan 29 kasus penderita kaki gajah, tujuh orang di antaranya meninggal dan dua penderita terpaksa diamputasi kakinya. Sejak itu Kabupaten Malang pun menjadi wilayah endemis penyakit kaki gajah.
Yang mengerikan, kaki gajah tak hanya mewabah di Malang. Dalam waktu hampir bersamaan, penyakit yang ditularkan oleh pelbagai spesies nyamuk yang membawa virus fii.ina tersebut juga menyerang hampir seluruh daerah di Tanah Air. Setidaknya 316 kabupaten dan kota termasuk wilayah endemis filariasis atawa kaki gajah. Seperti diketahui, penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing fila-rial, yakni Wucheria bancrofti, Brugia maiayi, dan Brugia timan. Di Indonesia vektor penulamya diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Cvlex, Mansonia, Aedes, dan Armigeres. koroner atau penderita lemah jantung. Di samping itu, keluar keringat berlebihan akan menyebabkan terjadinya hemokonsentrasi yang pada akhirnya mempermudah kecenderungan terjadi gumpalan darah. Ini sungguh mengerikan. Dan sejak Senin lalu hingga 18 Desember mendatang, keberlangsungan hidup umat manusia di muka bumi dipertaruhkan di Kopenhagen, Denmark. Sebanyak 192 negara-termasuk Indonesia- mengikuti konferensi perubahan Iklim dunia untuk mencari solusi mencegah kian mengganasnya dampak pemanasan global tersebut.
Seperti diketahui, penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing fila-rial, yakni Wucheria bancrofti, Brugia maiayi, dan Brugia timan. Di Indonesia vektor penulamya diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Cvlex, Mansonia, Aedes, dan Armigeres.
Begitulah. Yang jelas beberapa penelitian menyebutkan bahwa perubahan iklim berdampak pada meningkatnya suhu udara secara global dan kerap disertai dengan curah hujan yang tinggi. Di daerah tropis,


9
Berapa penyakit menular, seperti nyamuk jenis Aedes aegypti menularkan penyakit demam berdarah, nyamuk Anopheles menularkan penyakit malaria, dan nyamuk Cuiex menularkan penyakit kaki gajah.
Menurut penelitian tersebut, sebagai vektor penular, nyamuk dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dalam suhu udara yang tinggi. Cuaca yang hangat akan mengubah- habitat dan siklus hidup pelbagai hama penyakit, termasuk nyamuk. Jadi bisa dipastikan, penyakit-penyakit tropis yang vektor penularannya dengan perantara nyamuk akan meningkat, seperti demam berdarah dan malaria.
Sebagai ilustrasi kawasan Puncak, Jawa Barat, yang sejuk dan cenderung dingin. Karena perubahan iklim akibat pemanasan global, suhu di daerah tersebut ikut naik. Puncak menjadi lebih panas. Nyamuk yang sebelumnya tak bisa hidup karena suhu dingin mulai berkembang dan hidup di sana. Lalu, muncullah penyakit seperti malaria dan demam berdarah. beberapa penelitian menyebutkan bahwa perubahan iklim berdampak pada meningkatnya suhu udara secara global dan kerap disertai dengan curah hujan yang tinggi. Di daerah tropis, seperti Indonesia, kondisi ini memicu meningkatnya produksi telur nyamuk-nyamuk merupakanperantara.
berapa penyakit menular, seperti nyamuk jenis Aedes aegypti menularkan penyakit demam berdarah, nyamuk Anopheles menularkan penyakit malaria, dan nyamuk Cuiex menularkan penyakit kaki gajah.
Menurut penelitian tersebut, sebagai vektor penular, nyamuk dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dalam suhu udara yang tinggi. Cuaca yang hangat akan mengubah- habitat dan siklus hidup pelbagai hama penyakit, termasuk nyamuk. Jadi bisa dipastikan, penyakit-penyakit tropis yang vektor penularannya dengan perantara nyamuk akan meningkat, seperti demam berdarah dan malaria.
Sebagai ilustrasi kawasan Puncak, Jawa Barat, yang sejuk dan cenderung dingin. Karena perubahan iklim akibat pemanasan global, suhu di daerah tersebut

10
Ikut naik. Puncak menjadi lebih panas. Nyamuk yang sebelumnya tak bisa hidup karena suhu dingin mulai berkembang dan hidup di sana. Lalu, muncullah penyakit bervektor nyamuk, seperti malaria dan demam berdarah.
Di Indonesia sendiri, kata dia, bencana alam banyak terjadi akibat kesadaran masyarakat yang lemah, seperti pembalakan liar, kebakaran hutan, dan pembuangan karbon dioksida (CO2). Agar bencana alam dapat diminimalisir diperlukan sinkronisasi antara pemerintah, dunia usaha dan in
Mencegahnya dengan:
• Gunakan kendaraan umum, kurangi polusi.
• Gunakan sepeda untuk perjalanan jarak pendek
• Rawatlah sistem pengeluaran polusi kendaraan bermotor Anda.
• Matikan monitor komputer saat istirahat.
• Matikan lampu jika tidak digunakan
• Jangan tinggalkan alat-alat elektronik dalam keadaan stand-by.
• Hemat kertas dengan mencetak bolak-balik.
• Hemat pemakaian tisu.
• Mengurangi pemakaian AC, gunakan kipas angin.
• Menanam pohon di sekitar pekarangan Anda.
• Ikut mendukung kampanye pelestarian alam













BAB III

Penutup



3.1 Kesimpulan
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Selama setengah abad sekarang ini, gas rumah kaca CO2, methan, nitrat oksida dan CFC dilepaskan ke atmosfir bumi dalam jumlah yang sangat besar dan dengan konsekuensi yang sangat besar.

Dampak dari Pemanasan Global adalah:
1. Kerusakan lingkungan
2. Penyakit yang ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global
3. Banjir
4. Kebakaran hutan
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa perubahan iklim berdampak pada meningkatnya suhu udara secara global dan kerap disertai dengan curah hujan yang tinggi







11

12

3.2 Saran
Agar kita terus menambah pengetahuan tentang apa itu Pemanasan Global,sehingga kita tidak menyepelekan masalah ini.Bumi harus kita jaga,jangan hanya untuk di eksploitasi saja.Agar kita terus membantu program pemerintah untuk mencegah Pemanasan Global yang terus meningkat.dan bumi ini masih bias di nikmati generasi selanjutnya.

3.3 Daftar Pustaka

1. Jawa Pos edisi Selasa 10 April 2007 “ Fenomena Pemanasan Global dan
Pengaruhnya di Indonesia
2.Tempo Interaktif edisi 11 Januari 2007 “ Bumi Makin Panas
3.Tempo interaktif edisi 13 desember 2009”Bumi Memanas Penyakit Mengganas”
4.Wikipedia Indonesia (Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia) “ Efek
Rumah Kaca
5.Kompas edisi Rabu 1 Juli 2009 “Indonesia Paling Rentan Dampak Pemanasan Global
6.Kompas edisi Sabtu 15 November 2008”30 Penyakit Baru Muncul Akibat Pemanasan Global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar